Aroma Busuk Distribusi Pupuk di Jombang Masuk Meja DPRD Jember

Jember, Pak JITU.com – Anggota Komisi B DPRD Jember Khurul Fatoni sebut sudah membawa hasil sidak pupuk bersubsidi ke meja rapat DPRD Jember.

Dalam keterangan persnya Khurul Fatoni menyebutkan dari hasil rapat di Komisi B akan ada pemanggilan kepada beberapa pihak yang terkait dalam permasalahan tersebut.

“Tadi pagi ini baru saja selesai, saya minta kepada ketua Komisi B dan jajaran pimpinan untuk merapatkan, mendiskusikan soal ini dan disepakati bahwa hari Rabu lusa ini akan ada RDP (Rapat Dengar Pendapat),” jelas Khurul Fatoni di ruang Fraksi Partai Nasdem di lantai 2 Gedung DPRD Jember.

“(Yang akan diundang) adalah Dinas TPHP (Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian) beserta jajaran, kemudian pupuk Indonesia, Distributor, mitra tani lestari, dan kios yang dilaporkan waktu itu ke Kementan (Kementerian Pertanian), (Pemilik) Kios UD Tani Baru, ada kios Sukses Makmur, ada kios Intan Tani, juga Kelompok Tani yang kami duga juga ikut dalam pusaran kasus ini yaitu sebagai pelapor kelompok Tani Mulyo itu ketuanya pak Tukijan, kemudian ada kelompok tani Barokah 3 itu keduanya insya Allah pak Haji Edi Hermanto juga akan kita hadirkan,” imbuhnya.

Legislator yang berlatar belakang Wartawan itu mengatakan undangan atas mereka yang terkait akan dikirim hari itu juga.

“Hari ini sudah akan dikirimkan langsung kepada mereka yang kita panggil diharapkan hadir di jam 10.00 WIB,” terangnya.

“Kalau perlu ketua paguyuban kios se kecamatan Jombang juga akan kita panggil untuk menyikapi ini,” tambahnya.

Lebih lanjut Anggota Dewan dari Fraksi Partai Nasdem itu mengatakan ada temuan lain yang ia dapatkan dan sesuai dengan statement pemilik kios.

“Ini sama dengan yang ditemukan saya dilapangan bahwa indikasi dalam satu e-RDKK di satu kios itu indikasinya adalah 30 sampai 40 persen itu fiktif, fatal tidak?,” tanya Fatoni kepada awak media yang sedang melakukan wawancara.

BACA JUGA :   Peran PPL Dalam Dugaan Penggelapan Pupuk, Begini Modusnya

BACA JUGA :   Noda Hitam PPL & Gapoktan Dibalik Kunjungan Wamentan Ke Jember

“Bayangkan kalau dalam satu kios 30 sampai 40 persen itu datanya fiktif, yang dimaksud fiktif itu seperti apa? namanya ada, KTP nya ada, orangnya ada, tapi ketika kita lakukan investigasi itu justru dia tidak mengakui mengambil pupuk, dia tidak pernah datang ke kios untuk ambil pupuk, kalau toh datang pasti pupuknya untuk otang lain. Lantas siapa yang memasukkan nama-nama ini? kita sama-sama tahu yang mengentri data adalah PPL, ini yang akan kita bedah dalam RDP besok,” tegasnya.

 

Permasalahan Bermula

Temuan-temuan Khurul Fatoni ini bermula dari sidak yang dilakukannya pada Kamis (10/7/25). Dimana waktu itu ia mendapat laporan dari pemilik kios UD. Tani Baru Anton Bagaskara yang menyebutkan dirinya diperiksa PI (Pupuk Indonesia) dan Jajaran Kementerian Pertanian dari Jakarta.

Anton menyebutkan ia telah menjadi terduga penjual pupuk bersubsidi diatas HET (Harga Eceran Tertinggi), karena tidak merasa dan ia menduga laporan itu sebagai bentuk mendiskreditkan kios miliknya, maka Anton mengadukan permasalahan tersebut ke Anggota Komisi B DPRD Jember Khurul Fatoni.

Anton juga menduga laporan atas dirinya itu dilakukan oleh oknum Gapoktan dan PPL yang keduanya bertujuan untuk membuat kios sendiri.

Atas laporan itu Khurul Fatoni melakukan sidak di kios tersebut dan hasil investigasinya menyebutkan tidak ditemukan bahwa UD. Tani Baru menjual pupuk bersubsidi diatas HET. Namun Fatoni justru menemukan adanya dugaan manipulasi data penerima manfaat pupuk bersubsidi yang diduga dilakukan oleh oknum PPL di wilayah Kecamatan Jombang.

Khurul Fatoni (kanan) sidak kios UD. Tani Baru milik Anton Bagaskara (kiri)

Temuan lainnya diduga telah terjadi penjualan bibit padi bantuan oleh ketua Gapoktan. Serta bibit jagung yang sengaja dibiarkan terbengkalai hingga expired.

Masih di hari yang sama Fatoni pun mendatangi kediaman ketua Gapoktan Barokah 3 Haji Edi Hermanto yang berada tidak jauh dari UD. Tani Baru milik Anton Bagaskara. Dan benar disana terdapat sekitar 400 kilogram lebih bibit jagung yang terbengkalai dimaksud.

Khurul Fatoni temukan bibit jagung bantuan terbengkalai hingga expired di rumah Haji Edi Hermanto

Lalu Fatoni mendatangi kediaman ketua Gapoktan Tani Mulyo Tukijan, dimana disana secara kebetulan juga sedang ada salah satu anggota PPL Yulik Musiati, yang disebut Anton Bagaskara sebagai orang yang diduga melaporkannya.

Khurul Fatoni saat sidak ke rumah Ketua Gapoktan Tani Mulyo Tukijan (baju biru) dan bertemu Yulik Musiati (Kerudung merah)

Tukijan tidak membantah tentang penjualan bibit bantuan itu, meski sempat berbeda jumlah banyaknya.

Sedang Yulik juga tidak membantah bahwa ia mengetahui dan memasukkan data penerima pupuk palsu dengan jumlah banyak dan tertuju pada satu orang petani tebu dengan total akumulasi pupuk bersubsidi sebanyak 33,3 ton lebih.

BACA JUGA :   Ada Oknum Dalam Harga Pupuk Diatas HET Di Jombang

BACA JUGA :   Masih Ada Pupuk Diatas HET Khurul Fatoni Tanpa Alasan Apapun

BACA JUGA :   Cak Toni Ingatkan Distributor & Kios Pupuk Jangan Main-main

Haji Heru pun tidak membantah saat dikonfirmasi awak media, soal nama-nama yang dipakai untuk memenuhi kebutuhan pupuk dilahan sewa tebunya dengan luasan lahan lebih kurang 30 ha.

Haji Heru petani tebu yang luasan lahan sewanya sekitar 30 ha, dengan kebutuhan 33.3 ton pupuk bersubsidi

Ia juga mengaku bahwa nama-nama yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pupuknya itu adalah nama anak, supir dan pekerjanya, Yang data-data itu ditentukan oleh Yulik. (Yunus)

Komentar Facebook

About The Author

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan