Jember, Pak JITU.com – Beredar kabar dimasyarakat Desa Kepanjen, Kecamatan Gumukmas, Jember bahwa telah terjadi dugaan penggelapan bantuan alat pertanian.
Informasi yang sampai ke media ini menyebutkan bahwa ada beberapa jenis bantuan untuk petani yang sudah tidak diketahui keberadaannya dan disinyalir telah diperjual belikan.
Salah satu warga yang menolak dipublikasi identitasnya menyebut peralatan yang diduga telah dijual oleh salah satu oknum anggota kelompok tani itu sebagai berikut:
-
Mesin pompa air ukuran besar Starter putar/engkol tangan ukuran pipa air 6 dim
-
Ratusan pipa air ukuran 6 dim
-
Traktor roda dua
-
Puluhan pompa air Starter Tali ukuran 8.5 PK
Selain itu juga disebutkan terdapat satu Traktor roda empat yang dikuasai secara pribadi oleh terduga.
Narasumber sempat menunjukkan lokasi Pompa air dan pipa air yang sudah rata dengan tanah, dan tersisa penampungan air dari beton yang terbengkalai didekat sungai area persawahan wilayah Dusun Jeni.
Disebutkan, orang yang diduga menggelapkan bantuan peralatan pertanian itu adalah Tio Ramires, salah satu anggota kelompok tani, “Saya siap bersaksi, saya tahu dijual ke siapa saja, ada bukti-buktinya,” katanya meyakinkan jurnalis media ini (2/11/2025).
Namun Tio Ramires saat dikonfirmasi membantah semua tuduhan atas dirinya itu.
“Sampean (anda) tahu darimana informasi itu kok sampai detail dengan tempatnya,” tanya Tio saat dikonfirmasi di bengkel temannya (2/11/2025).
Menurutnya, hanya ada sekitar 40 Paralon (Pipa air) ukuran 6 dim dengan panjang 4 meter, kesemuanya dipakai warga karena butuh air, sedang sungai yang aliran airnya dipergunakan sudah tidak mengalir.
“Paralon tidak dijual tapi dipakai warga untuk pengairan, sedang air disungai tidak mengalir tidak dapat disedot. Bukan ratusan ada sekitar 40, satu truk” katanya.
“(Pipa air itu) Sempat diamankan dibawa pulang kerumah. Kalau pompa (besar) airnya hilang, karena berada ditengah sawah, pintu dan kunci (tempat pompa air) rusak,” imbuhnya
Ditanya apa melapor polisi atas hilangnya pompa air tersebut? Tio mengatakan tidak melaporkan kejadian itu.
“Kalau Traktor ada dirumah, tidak dijual,” jelasnya, namun ketika diminta foto bukti bahwa traktor tersebut ada Tio tidak dapat menunjukkan dengan beralasan tidak sempat buat foto.
Lebih lanjut Tio mengatakan bahwa bantuan peralatan pertanian itu adalah program bantuan tahun 2017, “HIPPA, Aspirasi DPR Pusat,” katanya.
Ia sempat mengatakan bahwa ada orang yang beberapa kali menawar traktor tersebut untuk dibawa keluar kota, namun dia meminta pernyataannya itu agar tidak ditulis.
Masih dihari yang sama, saat dikonfirmasi lanjutan melalui kontak pribadinya perihal dugaan penggelapan 40 pompa air dan penguasaan traktor roda empat yang disebutkan narasumber, Tio tidak membalas.
Media ini sedang melakukan investigasi menyeluruh terhadap dugaan penggelapan bantuan pemerintah ini, karena informasi tambahan yang didapat, bahwa terdapat empat pompa air merek Myanmar yang juga diduga digelapkan. (Yunus)
Komentar Facebook







